Penyusun Materi:
Al-Ustadz Yoyok Abu Abdirrahman
Manukan - Surabaya Barat
1. Saran Utama
- Metode yang Baik dan Lembut: Gunakan cara yang baik, lembut, dan halus dalam berdakwah.
- Hindari Emosi dan Kekasaran: Jangan terbawa emosi atau menggunakan kata-kata kasar.
2. Dampak Negatif dari Kekasaran
- Perpecahan: Menyebabkan perpecahan dan perselisihan.
- Saling Membenci: Meningkatkan kebencian dan menjauhkan hati.
3. Al-Qur'an dan Hadis sebagai Panduan
- QS Ali-Imran: 159: "Berlaku lemah lembut karena rahmat Allah."
- QS Thoha: 44: "Berbicaralah dengan lemah lembut."
- QS An-Nahl: 125: "Serulah dengan hikmah dan pelajaran yang baik."
- QS Al-Ankabut: 46: "Berdebatlah dengan cara yang paling baik."
- HR Muslim, No. 2594: "Kelembutan memperindah sesuatu."
- HR Muslim, No. 2592: "Tanpa kelembutan, tidak ada kebaikan."
4. Prinsip-Prinsip dalam Berdakwah
- Jelaskan Kebenaran: Fokus pada menjelaskan kebenaran.
- Hindari Pamer Ilmu: Jangan berdakwah untuk menunjukkan kehebatan atau loyalitas semata.
- Terima Kebenaran: Usaha agar dakwah diterima dengan baik oleh orang lain.
Kesimpulan
Seorang da’i dan pendidik harus menempuh metode yang lembut dan baik dalam berdakwah. Menghindari kekerasan dan kekasaran adalah penting untuk mencegah perpecahan dan memastikan dakwah diterima dengan baik. Tujuan utama berdakwah adalah menjelaskan kebenaran dan membawa manfaat, bukan untuk menunjukkan ilmu atau loyalitas pribadi.
Referensi
- Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Majmu’ Fatawa Wa Maqolat Mutanawwiah, Juz 5, hal. 155-156
Sumber materi: